anak suka bertanya


Memiliki anak yang jenius atau berbakat bisa menjadi anugerah yang luar biasa. Akibatnya, anak secara alami harus terbiasa bertanya apa yang ada di pikirannya. Kenyataannya, situasi anak-anak yang sering menanyakan pertanyaan ini tampaknya tidak mudah puas hanya dengan satu atau dua jawaban sederhana.

Di sinilah orang tua perlu menerapkan strategi agar dialog dua arah dengan anak jenius berlangsung efektif. Jangan terburu-buru mengutuk mengapa anak Anda suka bertanya, tetapi tingkatkan kemampuan Anda untuk memberikan jawaban yang paling efektif.

Bagaimana cara menghadapi anak yang sering bertanya?

Berikut beberapa taktik untuk orang tua yang hari-harinya dipenuhi pertanyaan anak:

Jangan minta mereka berhenti

Ubah perspektif Anda. Anak yang bertanya tidak memaksa, tetapi haus akan banyak informasi baru. Juga ingat bahwa mereka hanya hidup beberapa tahun di dunia. Wajar jika mereka ingin tahu tentang segala sesuatu yang baru, apa yang orang tua anggap normal.

Jawaban terlambat

Daripada meminta anak berhenti bertanya, salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah dengan menunda menjawab pertanyaan. Jadi dengarkan pertanyaan anak Anda dan katakan padanya bahwa Anda akan mencari tahu dulu dan membicarakannya nanti.

Buat daftar

Saat berhadapan dengan anak yang sering bertanya, pastinya ada pertanyaan yang tidak terjawab. Yang perlu diingat, tidak ada salahnya menuliskannya di kertas, buku, di lemari es, atau di sudut kamar si kecil.

Pilihan kata

Orang tua juga harus cermat memilih diksi atau kata demi kata yang diucapkan. Misalnya, jika anak Anda mengajukan pertanyaan yang cukup rumit, jelaskan apa yang sebenarnya ingin mereka ketahui. Meminta anak Anda untuk mengulangi pertanyaan akan memberi Anda waktu untuk memilih kata yang tepat.

Sesuaikan dengan usia

Usia yang berbeda juga akan berbeda dalam cara anak memproses informasi. Oleh karena itu, jawablah pertanyaan mereka dengan fakta, tetapi sesuai dengan kemampuan mereka. Tidak harus ribet, karena anak mengolah informasi dengan cara yang sama seperti jajan. Mereka dapat dengan mudah beralih ke topik lain atau kembali ke aktivitas mereka.

Berbagi emosi

Anak-anak sering mengajukan pertanyaan, tetapi itu tidak berarti topik yang Anda bicarakan dengan mereka hanyalah fakta. Last but not least, jangan lupa untuk berbicara tentang validasi emosional. Beri tahu mereka bagaimana perasaan Anda hari itu, dan begitu juga mereka. Adalah normal bagi anak-anak untuk bertanya.

Bahkan jika anak Anda bertanya tentang hal-hal yang tidak biasa seperti kematian akibat seks, biasakan. Jangan langsung meminta anak Anda untuk mengubah topik pembicaraan atau memarahinya, karena ini akan berdampak buruk.