gaya hidup fibrilasi atrium


Mereka yang memiliki fibrilasi atrium memiliki detak jantung yang tidak teratur dan cepat yang seringkali tidak teratur. Tentu saja, ini dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi terkait jantung lainnya. Namun, ada penelitian terbaru yang bisa memperbaiki kondisi detak jantung yang cepat ini melalui dua pilihan gaya hidup. Berolahraga lebih banyak dan minum lebih sedikit alkohol.

Mengenali Fibrilasi Atrium

Juga dikenal sebagai fibrilasi atrium, kondisi ini ditandai dengan detak jantung yang cepat, tidak teratur, tidak terkoordinasi antara atrium dan ventrikel jantung.

Denyut jantung cepat pada fibrilasi atrium antara 100-175 denyut per menit. Sedangkan detak jantung normal per menit berkisar antara 60-100.

Gejala yang paling terlihat adalah jantung berdebar dan sesak napas serta lemas. Fibrilasi atrium adalah kondisi medis serius yang memerlukan perawatan medis darurat.

Kekambuhan fibrilasi atrium dapat terjadi secara tidak terduga. Perhatian utama adalah kemungkinan pembentukan bekuan darah di atrium atau atrium jantung. Ketika ada gumpalan darah di jantung, itu bisa menghalangi aliran darah.

Gaya hidup untuk orang dengan fibrilasi atrium

Untuk mengurangi kemungkinan kekambuhan fibrilasi atrium, ada dua penelitian baru yang membawa angin segar. Karena ternyata ada dua jenis perubahan gaya hidup yang cocok bagi pemilik atrial fibrilasi.
Apa keduanya?

Konsumsi alkohol

Studi menunjukkan bahwa para ahli medis telah menemukan pola yang sama selama bertahun-tahun. Artinya, masalah peningkatan detak jantung yang cepat setelah seseorang minum alkohol terlalu banyak.

Tim peneliti bahkan menemukan bahwa peningkatan risiko kekambuhan ini dapat terjadi hanya dengan satu minuman. Ini adalah bukti objektif bahwa alkohol memiliki efek langsung pada detak jantung. Dari sana, tim peneliti menggunakan teknologi elektrokardiogram untuk merekam durasi dan waktu fibrilasi atrium.

Olahraga

Ada juga studi yang menyoroti gaya hidup yang harus diadopsi oleh orang-orang dengan fibrilasi atrium. Penelitian ini menegaskan kepercayaan lama bahwa olahraga dapat mengurangi risiko detak jantung yang cepat dan tidak teratur.

Dalam studi tersebut, orang dengan fibrilasi atrium terdaftar dalam program latihan selama enam bulan. Pilihannya meliputi berjalan kaki, berenang, dan bersepeda dalam ruangan. Setiap minggu pelatihan berlangsung sekitar 3,5 jam.